Rabu, 11 Januari 2017

ILMUWAN PENEMU PENYAKIT HEMOFILIA

Penemu Penyakit Hemofilia dan Pelopor Pembedahan Modern - Al-Zahrawi
Islam pernah membuktikan diri sebagai peradaban yang paling besar dan berjaya di dunia. Kejayaan itu terjadi ketika kawasan Andalusia ( sekarang wilayah Portugal dan Spanyol ) berhasil ditaklukkan oleh orang - orang Muslim yang datang dari Arab dan sekitarnya dalam suatu ekspansi pada masa Perang Salib. Di bawah kendali pemerintahan Islam, Andalusia menjelma menjadi kawasan yang besar dan maju di hampir seluruh sendi kehidupannya. KOnon, saking makmurnya, kawasan Andalusia memperoleh julukan sebagai mutiara dunia. Kemajuan peradaban di Andalusia, yang terbantu dengan keterpurukan Eropa di masa Abad Gelap ( Abad Pertengahan ), juga menjadi masa keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, Muncullah para tokoh - tokoh besar Muslim yang mendunia berkat prestasi yang mereka torehkan.


Salah satu tokoh ilmuwan Muslimasal Andalusia yang memberikan sumbangsih nyata bagi peradaban dunia adalah Al-Zahrawi yang mencatatkan diri sebagai salah seorang dokter yang mempelopori sistem pembedahan modern di ranah kedokteran. Prestasi terbesar Al-Zahrawi adalah keberhasilannya dalam memberikan gambaran yang rinci tentang penyakit hemofilia. Hemofilia adalah salah satu penyakit unik yang berhubungan dengan pendarahan pada tubuh manusia. Penderita penyakit ini mengalami kelainan pendarahan yang bisa terjadi karena terdapat kekurangan pada salah satu faktor pembekuan darah. Ciri - ciri orang yang terjangkit hemofilia adalah jika ada bagian tubuhnya yang terluka dan mengeluarkan darah, maka darah itu akan mengalir terus - menerus dan sulit untuk berhenti. Hemofilia bisa menjadi penyakit yang mematikan karena penderitanya akan kehabisan darah yang dapat menyebabkan kematian.



Nama lengkap Al-Zahrawi adalah Abu al-Qasim Khalaf ibn Abbas Al-Zahrawi. Meskipun berdarah Arab, sosok jenius ini dilahirkan di Cordoba ( sekarang menjadi salah satu wilayah di Spanyol ), Andalusia, pada tahun 936 Masehi. Al-Zahrawi, yang hidup pada era pemerintahan Khalifah Abdur Rahman II dari Dinasti Ummayah, dikenal sebagai seorang ahli bedah yang kemampuannya sangat cemerlang. Pamor Al-Zahrawi selaku dokter yang jago ilmu bedah diakui oleh banyak kalangan. Tidak hanya oleh orang Islam sendiri, tetapi juga oleh para ilmuwan Barat yang menyebutnya dengan nama Albucais atau Albucasis. Banyak karya dan penemuan yang di rumuskan oleh Al-Zahrawi menjadi acuan dan referensi andalan yang masih digunakan hingga dewasa ini.

Al-Zahrawi adalah salah seorang hali bedah terbaik yang dimiliki Andalusia pada saat itu sekaligus guru yang sangat dihormati dan dikagumi. Ia dipercaya untuk memberikan bimbingan di banyak sekolah kedokteran yang ada di wilayah Andalusia dan sekitarnya. Kepopuleran yang diraih Al-Zahrawi ini semakin mendongkrak karirnya di bidang kedokteran dan ilmu pengetahuan pada umumnya. Selain dikenal sebagai dokter bedah yang hebat, Al-Zahrawi juga menorehkan namanya sebagai seorang ilmuwan yang telah menemukan berbagai peralatan untuk operasi bedah. Alat - alat bedah yang diciptakan oleh Al-Zahrawi itu dijadikan sebagai acuan utama untuk membuat peralatan bedah modern yang digunakan hingga sekarang.

 Bukti paling sahih yang menegaskan kegemilangan Al-Zahrawi adalah keberadaan kitab berjudul At-Tasrif Liman 'Arjaza 'an at-Ta'lif, atau yang juga dikenal dengan nama singkat At-Tashrif. Kitab ini menghimpun semua catatan hasil penelitiannya tentang kedokteran. Buku pedoman kedokteran yang mewujud dalam karya ensiklopedi monumental ini cukup tebal, 1500 halaman, dan terdiri dari 3 jilid. Di dalamnya, Al-Zahrawi mengupas tuntas perihal teknik - teknik dalam operasi bedah, termasuk teknik - teknik pembakaran, pengobatan retak tulang, perawatan luka dan teknik memperlebar saluran kencing untuk pembedahan rongga tubuh.

Selain itu, melalui kitab At-Tashrif, Al-Zahrawi berhasil mengklasifikasikan sebanyak 325 penyakit beserta gejala dan cara pengobatannya. Kitab At-Tashrif juga menampilkan banyak sekali diagram dan ilustrasi untuk menggambarkan berbagai macam peralatan yang dibutuhkan dalam operasi bedah, sebanyak lebih dari 200 alat yang sebagian besar dirancang dan dibuat oleh Al-Zahrawi sendiri. At-Tashrif telah memperoleh pengakuan dari berbagai pihak dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Latin, Inggris, Prancis dan juga Ibrani. Hingga kini, buku - buku karya Al-Zahrawi masih menjadi rujukan penting dalam kurikulum kedokteran di banyak negara di Eropa dan dibelahan dunia lainnya.

Al-Zahrawi juga dikenal sebagai perintis ilmu pengenalan penyakit (diagnosis) dan cara penyembuhan penyakit telinga. Ia juga diakui sebagai perintis dalam pengembangan ilmu penyakit kulit (dermatologi), dan salah satu dokter modern pertama yang mempelopori beberapa jenis operasi, termasuk operasi plastik dan teknik operasi lainnya. Al-Zahrawi, sang Bapak Operasi Modern ini meninggal dunia pada tahun 1013 Masehi.
SUMBER : https://sejarahtentangdunia.blogspot.co.id/2015/12/al-zahrawi-penemu-penyakit-hemofilia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar